하이로
HiLo (LeeHi ZeLo) Fanfiction
False Scandal Behind Our Love Story
Chapter 1
Annyeong Haseyo.... Welcome to my
blog ! Mian kalau ceritanya kacau *hehehe* maklum ini FF chapter pertama buatan
author. Gak tau kenapa pengen nulis FF buat HiLo, and... mian..kalau ada yang
kurang suka sama HiLo. It’s just for fun okay!!!! Happy Reading.. Please Coment
and Like no kacang *jebal...*
Cast :
-
Lee
HaYi
-
Zelo
Other Cast :
-
Kim
Jennie
-
Kang
Seung Yoon
-
Nam
Tae Hyun
-
Zelo’s
Sister a.k.a. Choi Eun Gyung
-
Daesung
(Songsaenim)
Author : Park
Ryeo Na
“Lee Ha Yi,
berhentilah!” teriak seorang namja jauh di ujung koridor. Namja yang tampan dan
sedikit angkuh di hadapan Yeoja bernama Lee HaYi. Teman-temannya memanggilnya Zelo atau “Love Virus for First Love”. Karena
ketampanannya yang memikat setiap yeoja di Young Great Musical School. Hampir
setiap yeoja yang ia temui selalu mengejar-ngejarnya terkecuali Lee Ha Yi.
Tatapan Zelo yang sedikit dingin sebenarnya telah mampu memanah hati Ha Yi
untuk tak menolak menyukai Zelo. Bagi seorang Rookie yang baru saja memulai
karirnya. Mempunyai kekasih seperti Zelo akan berdampak buruk bagi masa depan
HaYi. Tapi tidak untuk Zelo yang mengejar-ngejarnya untuk membuat penggemarnya
sedikit cemburu.
“Hei! Kau
Lee HaYi, tidak bisakah kau berhenti untuk berbicara denganku?” Zelo mengikuti
Hayi di belakangnya. Tanpa berbicara lagi, Zelo segera menarik tangan Hayi agar
berhenti menuruti perintahnya.
“Ya! Apa
yang kau lakukan? Tidak bisakah kau melepaskanku untuk sebentar saja? Apa yang
kau mau? Bukankah aku telah membantumu?” Teriak Hayi menatap wajah Zelo yang
sedikit berbeda karena pipinya mulai memerah dan tersenyum tak jelas.
“Apa yang
aku perlu jawab lebih awal? Yang pertama, kedua atau pertanyaanmu yang
terakhir?” Ucap Zelo mengeluarkan senyum mautnya.
LEE HAYI
POV
Deg...senyum
mautnya benar-benar terlihat sempurna. Dan tangannya yang terasa begitu hangat
menggenggam tanganku. Bisakah aku sepanjang waktu seperti ini?
Aku mulai
mengada-ngada lagi, tapi ini benar-benar romantis. Apakah pipiku memerah?
Kenapa aku berubah seperti ini?
Tiba-tiba...“Hei!
Apa yang kau lakukan? Jangan sentuh aku dengan tanganmu yang penuh dosa itu!”
Zelo baru
saja menyentuh pipiku. Mungkin ia melihat pipiku yang telah memerah karenanya
tadi.
“Lalu,
kenapa pipimu memerah seperti itu?”
“Apa? Kau
tak melihat aku sedang marah?” Aku selalu menjawab seperti itu jika Zelo
bertanya. Mungkin ia telah mengetauhui apa yang sebenarnya ingin aku katakan,
tapi aku tak sanggup untuk mengatakan itu di hadapannya.
“Aku
melihatnya, tapi kenapa hanya kau yang marah dengan pipi memerah?”
“Sudahlah!
Apa yang membuatmu mengejarku sampai disini?” Aku berharap ia tak menanyakan
lagi persoalan itu. Namja itu seharusnya sudah berada di lapangan basket
bersama teman-temannya. Aku kira dia akan memberitahuku hal yang sedikit serius
karena ia telah mengejarku dari tadi.
“Aku kira
kau tak ingin mengetahuinya. Baiklah! Dara Songsaenim memberitahuku untuk
memberikan ini padamu. Katanya kau akan berkolaborasi denganku saat perayaan
akhir tahun. Ya..itu kalau kau mau.” Zelo memberikanku sebuah kotak kecil berwarna
merah seperti apa yang ia katakan. Tapi aku tak tahu apa isinya.
“Mwo..? Apa
itu sebuah lelucon? Kau tahu, ini tidak lucu sama sekali.” Aku harap Zelo
berkata tidak. Pikiranku terus melayang kemana-mana membayangkan hal itu
terjadi.
“Kau memang
tak bisa mempercayaiku, aku tak akan membohongimu Lee Ha Yi.” Zelo
tersenyum-senyum dan mulai memegang pipiku lagi dengan tangannya.
“Singkirkan
tanganmu! Memang aku ini apa?” Kataku menampar tangan Zelo untuk segera
menjauh.
ZELO POV
Hahaha..menggoda
HaYi memang sangat menyenangkan. Wajahnya yang baby face membuatku semakin
ingin melihat pipinya yang memerah.
“Kau,
bukankah kau asistenku Nona Lee HaYi? Kenapa kau tak memintaku untuk melepaskan
genggamanku? Apa kau tidak alergi lagi denganku?” Aku mencubit pipinya dan
pergi menemui anggota gengku di lapangan basket. Kulihat di belakang. HaYi
masih berdiri disana memegangi kotak merah yang kuberikan tadi.
Dari jauh
terlihat Jennie Kim dan Nam Tae Hyun tertawa melihatku, atau justru menertawai
majalah yang mereka bawa. Aku terlalu bosan berurusan dengan mereka, jadi kuambil
jalan pintas melewati ruang teater dan berpura-pura menelfon seseorang agar
mereka tak curiga.
AUTHOR POV
Jennie dan
TaeHyun segera menemui HaYi di kelas mereka. Disana HaYi masih sibuk bermain-main
dengan kotak kecilnya. Melihat kedua temannya datang, Lee HaYi segera menyimpan
kotak pemberian Zelo tadi.
“Annyeong!
Kau kenapa Lee HaYi?” Tae Hyun membuka pembicaraan dan duduk di sebelah HaYi,
diikuti Jennie yang duduk diantara mereka.
“Seperti
yang kau tahu, namja pabbo itu selalu membuat masalah denganku?” Kata HaYi
menggenggamkan tangannya.
“Lebih baik
kau jauhi dia HaYi..” kata Jennie memegang tangan HaYi dan memanjangkan nada
bicaranya.
“Wae....tapi
dia partnerku. Otthokke?” HaYi memandang wajah kedua sahabatnya. Sedangkan
Jennie dan Tae Hyun hanya menggelengkan kepala mereka.
“Baiklah!
Aku tak tahu, tapi ada kabar buruk untuk partnermu yang sombong itu!” Nam Tae
Hyun mengeluarkan majalah yang mereka bawa dari tadi. “Bacalah! Aku menemukannya
di pinggir jalan ketika berangkat sekolah tadi. Kukira itu hasil wawancara Zelo
kemarin tentang album solo pertamanya. Tapi setelah kubaca....begitulah!” Ha Yi
hanya menetap majalah itu sekilas dan melihat isinya.
“Bacalah!
Aku akan keluar menemui Seung Yoon di depan. Jangan kau perlihatkan majalah itu
pada Zelo.” Tae Hyun beranjak dari tempat duduknya dan keluar kelas. Disana
hanya tinggal Kim Jennie yang sibuk dengan handphonenya dan Lee HaYi yang tengah berurusan membaca
majalah itu.
“Apa yang
Tae Hyun katakan tadi? Bukankah ini Zelo’s Daily yang terbit seminggu lalu?”
HaYi tak bisa menahan senyum kecil di bibirnya. Jennie yang penasaran langsung
merebut majalah itu dari HaYi. Begitupun Jennie yang melepaskan tawanya sekeras
mungkin.
LEE HAYI
POV
Zelo
terlihat tak terlalu buruk di majalah ini. Kesan coolnya tetap terlihat
berkarisma dengan pakaian seragam sekolah baru yang akan mereka pakai mulai
bulan depan. Tiba-tiba hpku berdering dengan nada khusus yang kupasang untuk
seseorang.
“Yeoboseyo!”
Aku mengangkatnya dan pergi ke bangku lain agar Jennie tak mendengar apa yang
kubicaran.
“HaYi-sshi.
Kapan kau akan datang ke rumahku?” Suara diseberang sana terlalu keras, hingga
membuat telingaku bengkak.
“Ne, aku
akan segera kesana setelah aku pulang nanti.” Balasku dengan sedikit berbisik.
“Baiklah!
Itu janjimu. Aku harap kau tepat waktu HaYi-sshi.”
“Clek!”
langsung kumatikan hpku, ternyata Jennie memperhatikanku dari tadi. Aku segera
menyapanya.
“Nuguya?”
Ya..telah kutebak ia akan bertanya padaku. “Em...Nae Oppa.” Mian...aku
membohongimu Kim Jennie.
“Uhm...Kenapa
dia?” Anak ini memang ingin selalu tau urusan orang lain.
“Teng!
Teng! Teng!” untunglah suara bel masuk segera berbunyi. “Mian Jennie-sshi
bisakah kau kembali ke tempat dudukmu? Sebentar lagi Daesung songsaenim akan
segera datang.
“Ya, aku
mengerti. Apa kau bisa datang ke rumahku nanti malam HaYi?” Dengan berpindah ke
belakangku, Jennie segera menyembunyikan majalah yang ia baca dari tadi.
“Ne..geurae.
Aku pasti datang.” Wajahku sedikit lesu menampakkan senyum yang palsu di balik
kepenatan menghantauiku. Tak lama kemudian, Tae Hyun, Seung Yoon, Zelo dan
siswa lain berlarian masuk ke kelas. Dengan sigap, Zelo mengambil handphone ku
yang lupa aku kembalikan ke tas.
“Ya..kembalikan
milikku! Apa yang ingin kau lakukan?” Aku membentaknya dengan suara yang tidak
setinggi biasanya, tanganku segera meraih handphoneku yang berada di genggaman
Zelo. Ia hanya berusaha menghindarkannya dari tanganku agar aku tak bisa
meraihnya. Tanpa kusadari Daesung songsaenim hampir menyentuh bibir pintu depan
kelas kami. Tak ada yang bisa kuperbuat lagi untuk merebut hpku.
“Ssst..diamlah!
Aku pasti akan mengembalikannya nanti.” Zelo tampak asyik mengacak-ngacak isi
hpku dengan tangannya yang tersembunyi di dalam loker. Aku hanya
menggeleng-gelengkan kepala dan merapikan tempat dudukku karena Daesung
songsaenim telah datang.
AUTHOR POV
Daesung
songsaenim segera menyapa siswa-siswanya. Hari ini ia menugaskan mereka untuk
mempersiapkan latihan perayaan akhir tahun seperti yang telah diberitahukan
Dara songsaengnim. Zelo dan Hayi mendapatkan tugas untuk berkolaborasi membawakan
lagu pada drama musikal yang diperankan oleh Kim Jennie dan Nam Tae Hyun
“Baiklah
anak-anak! Kalian boleh keluar mencari udara segar untuk latihan, sementara
pemeran drama yang telah ditunjuk kemarin, kuharap segera berkumpul di ruang
teater.” Daesung songsaenim menyudahi pembicaraan dan pergi meninggalkan kelas.
Sontak seisi kelas terdengar gaduh.
Semua siswa
segera berhamburan keluar ruangan. Jennie dan Tae Hyun tersenyum kecil pada
HaYi. Terlintas pada pikirannya untuk menanyakan apakah benar ini yang akan
diberitahukan Tae Hyun pada HaYi.
“HaYi-sshi!
Bersenang-senanglah dengan Zelo!” Kata Seung Yoon menepuk bahu HaYi. Semetara,
Zelo seakan-akan tak mendengarnya dan tetap sibuk mengotak-atik hp HaYi.
HAYI POV
“Brak!”
Meja itu terasa panas mendapatkan pukulanku. Terlihat, Zelo sedikit panik karena suara yang kubuat
berhasil mendapat reaksi darinya. 10 menit aku menunggu, tapi Zelo justru
merasa tak berdosa mengabaikan orang lain yang menunggunya.
“Waeyo?”
Jawab Zelo lembut dengan sedikit mengerutkan dahinya.
“Apa kau
tidak dengar, Daesung songsaenim menyuruh semua siswa untuk latihan?” Ucapku
dengan lembut untuk berusaha sedikit menyindirnya.
“Kau ingin
latihan denganku? Kenapa kau tidak memberitahuku dari tadi?” Zelo segera
menggandeng tanganku dan lebih tepatnya menyeretku untuk mengikuti kemana ia
akan pergi.
“Lepaskan!
Jangan perlakukan aku seperti anak kecil!” Pintaku untuk melepaskan tangannya.
“Uhm...begitu?
Kajja kita sudah kehilangan banyak waktu.” Tanpa menghiraukan yang kukatakan,
Zelo justru memegang tanganku lebih erat dengan langkahnya yang semakin cepat.
Aku tak dapat berkomentar apapun lagi dan terpaksa mengikuti apa instruksinya.
Hari itu
adalah hari paling sial dalam minggu terakhir ini. Dara songsaenim memberiku
sebuah lagu berjudul “Way Back in to Love” untuk aku nyanyikan bersama Zelo.
Jam pelajaran yang tersisa itu kugunakan untuk latihan bersamanya hingga waktu
break mengundangku untuk beristirahat. Aku hanya menghabiskannya dengan
menyelesaikan composer laguku sambil bersenandung kecil. Seperti biasa, pasti
semua sahabatku telah pergi ke diningroom outhdor untuk menghilangkan rasa
lapar mereka. Kini benar-benar tinggal aku sendirian yang ada dalam kelas ini.
Sedikit menyenangkan namun juga mengecewakan.
****
Jam sekolah
telah usai, jam-jam yang kulalui tadi, tak sedikitpun membuatku bahagia selain
menatap wajah tampan Zelo. Aku mulai membereskan barang-barangku dan keluar
diantrean paling akhir. Segera, kulangkahkan kakiku menuju pintu gerbang untuk menunggu
Jennie yang masih mempunyai sedikit urusan dengan Daesung songsaenim. Tiba-tiba
saja...
ZELO POV
“Hei! Apa
yang kau lakukan?” HaYi berteriak sekeras klakson mobilku yang telah mengagetkannya.
Tentu saja beberapa pasang mata menatapnya dan menatapku dengan heran, seolah
kami ini sepasang saudara yang jengkel satu sama lain.
“Bukankah
kau akan pergi menemuinya?” Aku masih betah membawa hpnya, setelah kubaca-baca
pesannya, barulah aku tahu kalau HaYi akan bertemu dengan orang yang penting
untuknya.
“Hah! Kau
pasti membaca pesanku. Dasar tidak sopan! Kembalikan milikku! Untuk apa kau
memiliki hp jelek seperti itu?” HaYi berusaha mengambil handphone yang masih
saja kupegang dari dalam mobil mewahku. Segera saja aku keluar dan menariknya
ke dalam mobilku agar ia tak banyak bicara.
“Huh...kau
sudah cukup untuk membuatku gila hari ini.” Nafasku terhembus pelan bersama
semua penat dalam tubuhku. Kubiarkan HaYi terdiam sejenak duduk disampingku,
dan kunyalakan mesin mobilku untuk melaju di jalanan Seoul.
Selama
perjalanan, kami masih saja terdiam. Kulirik sedikit ke arahnya “Ehem..” HaYi
menoleh ke arahku dan mulai kubuka pembicaraan ini.
“Apa
isinya? Kotak itu terlihat istimewa untukmu.” Kataku dengan mata tetap fokus
pada kemudiku.
“Molla,
kita akan kemana?” Tanya HaYi sedikit lebih dingin. “Eum...bukankah kau akan
pergi ke rumahku?” Tanyaku sembari mencairkan kembai suasana. “Ne, eonnimu yang
memintaku datang, ia terlalu kesepian sejak pulang ke Seoul. Jadi aku berusaha
menghiburnya dari kemarin.” Senyumnya mulai terlihat menyenangkanku. “Apa kau
tak takut dengan masalah yang kau perbuat itu?” HaYi terlihat cemas dengan
matanya yang menatapku. “Bukannya itu yang kau mau?” Wajahku mulai memanas dan
tak bisa menolak untuk tidak tersenyum kecil. Mata HaYi yang bulat serasa masuk
menembus retina mataku, walaupun itu hanya sekejap karena aku harus kembali
fokus pada lampu merah yang telah siap menghadangku.
“Berhati-hatilah!”
Wajah HaYi menolehku dan tersenyum kecil mengisyaratkan sedikit perhatiannya
untukku.
Segera
kutancapkan gas mobil ini setelah lampu merah berubah menjadi hijau. Hatiku
lebih merasa bersalah dari apa yang kuperbuat untuk menyedihkan HaYi hari ini.
Tak hanya itu, sebagai dongsaeng, sekalipun eonniku tak pernah memintaku untuk
menemaninya agar tak kesepian. Apa karena terlalu sibuknya pekerjaanku?
Pertanyaan-pertanyaan bodoh semacam itulah yang mengisi kepalaku selama di
perjalanan.
Perlahan
tapi pasti kubelokkan mobilku ke sebuah rumah yang lumayan luas halamannya
dengan sebuah istana megah bewarna putih dijaga dengan dua pilar besar
disamping kanan dan kirinya. Rumah keluargaku, yang bisa dibilang tidak lebih
pantas menjadi rumah orang korea.
Sampai di
depan pintu rumah, segera kakiku melangkah turun dan membukakan pintu untuk
HaYi, sementara kuserahkan kunciku kepada orang yang lebih sopan dibilang
pengawal pribadi di rumah kami, noonaku yang cantik dengan rambut hitamnya
terurai panjang, baju bermerknya dengan highheelsnya yang menambah kesan
fashionable telah berdiri di depan pintu menyambutku dan tentunya HaYi.
HAYI POV
“Annyeong
Haseyo Eonni!” Segera kusapa eonni yang sangat baik bagiku dan kupeluknya
dengan hangat.
“Masuklah
HaYi-sshi, aku terlalu kesepian di rumah. Apa kau dengaan Zelo baik-baik saja?”
Tanyanya dengan melepaskan pelukanku dan sedikit melirik Zelo yang berjalan di
belakang kami.
Aku hanya
terdiam dan sedikit tersenyum, tapi segera saja Zelo menjawab pertanyaan
noonanya. “Ne, tentu. Seperti yang noona lihat.” Dengan senyumannya yang
sedikit palsu, mudah saja ia menggandeng tanganku. Akupun hanya sedikit
tersenyu melihat wajahnya yang semakin memerah. Ternyata, seorang namja bisa
saja se-cute itu hanya dengan sedikit senyumnya. Eonni mempersilakakanku untuk
duduk di ruang tamunya yang begitu mewah, dengan sofa-sofa berderet rapi dan
tangga di samping kanan-kiri ruangan itu menambah kesan elegan. Yang aku tahu,
tangga di sebelah kanan akan berujung di kamar Zelo, dan benar saja ia naik ke
atas untuk berganti pakaian. “Dasar tuan rumah yang kurang sopan.” Teriakku
dalam hati.
“HaYi-sshi,
apa teman-temanmu tau soal ini?” Eonni mengeluarkan sebuah majalah yang persis
seperti punya Tae Hyun, hanya saja ada sebuah halaman yang telah hilang dari
majalah Nam Tae Hyun.
“Ne,
sebagian telah mengetahuinya. Tapi kenapa mereka percaya begitu saja eonni?”
kali ini pertanyaanku sedikit menyelidik. Disana terlihat foto Zelo dengan
remang-remang cahaya di sebuah jalanan di Seoul bersama seorang yeoja.
#ToBeContinue#
Wah...gimana
ceritanya? Pasti kacau-balau.....Just fun... Thank You for Reading and...sekali
lagi no kacang. Komen chingu!!!! Chapter 2 will coming soon......